Haflul Khitami, malam apresiasi dan pembagian laporan hasil belajar sekaligus penutupan kegiatan Asrama Putra Al-Fityan School Aceh. Kegiatan berlangsung pada Jum’at malam (14/12) di Aula Resto Al-Fityan School Aceh.
Asrama
Dormitory Futsal League Asrama Putra Al-FItyan School Aceh
Asrama Putra Al-Fityan School Aceh Adakan Tasmi’ dan Khatirah
Belajar Sambil Bermain di Masa Covid-19, Asrama Putri Al-Fityan Adakan Lomba TTS Shirah From Home
Virus corona 19 yang telah menjadi pandemi di dunia menjadikan pembelajaran di sekolah-sekolah diadakan di rumah saja. Begitu juga yang terjadi di Al-Fityan School Aceh. Tahun ini kegiatan Ramadhan Ceria yang menjadi rutin tahunan juga hanya bisa dilakukan di rumah saja. Walaupun begitu, Asrama Putri Al-Fityan (APA) tetap berusaha agar santriwatinya tetap mendapatkan keberkahan ilmu di bulan yang penuh berkah ini (Ramadhan). Salah satu kegiatan Ramadhan ceria yang diadakan oleh APA adalah Teka Teki Silang (TTS) Sirah Nabawiyah yang telah diberikan pada Rabu (29/4).
Teka Teki Silang Sirah Nabi ini dilakukan agar para santriwati bisa belajar tanpa beban, mereka bisa belajar sambil bermain. Apalagi di tengah pandemi yang terjadi di bulan Ramadhan ini dengan fasilitas yang bisa didapatkan dirumah seperti HP, sangat tepat untuk menjawab soal TTS sirah. Adapun tata cara Pelaksanaan TTS Sirah adalah:
1. TTS Sirah diberikan sebanyak 2 kali selama bulan Ramadhan.
2. Kotak TTS lebih cepat 1 hari dikirim dari pada soal (agar siswi dapat melakukan persiapan, prin kotak TTS atau membuat kotak tersebut di buku)
3. Soal TTS dikirim pada pukul 06.30 WIB (melatih anak-anak tidak tidur lagi setelah sahur).
4. TTS di kerjakan pukul 06.35 – 11.00, bagi satu orang yang paling cepat mengumpulkan dan jawabannya benar maka akan mendapatkan hadiah.
5. Perlombaan ini dilaksanakan berdasarkan grup musyrifah masing-masing.
Alhamdulillah, kegiatan ini telah berhasil dilaksanakan. Para santriwati sangat antusias dalam mengerjakan soal. Hal ini tampak dari foto kegiatan yang kirimkan ortu dan waktu pengiriman jawaban yang sangat cepat dari batas waktu yang ditentukan. Bahkan ada beberapa siswi mengirim chat ke musyrifahnya karena tidak sabar untuk mengerjakan TTS .
Kunjungan Edukasi: Santri Asrama Al-Fityan School Aceh Kunjungi Dermaga Kapal Nelayan & Pasar Ikan Lampulo
“Mengembaralah ke penjuru negeri sehingga kau tau apa yang manusia alami dan kau dapat ilmu disana” (Ibn Battutah).
Kunjungan Edukasi merupakan program semester Asrama Putra Al-Fityan School Aceh, mengunjungi lokasi yang padat dengan aktifitas rutinitas masyarakat. Pada tahun pelajaran 2019/2020 semester ganjil ini tepatnya pada Sabtu 23 November 2019, Asrama Putra mengadakan agenda Kunjungan Edukasi ke Pelabuhan Kapal Nelayan dan Pasar Ikan Lampulo Banda Aceh. Rombongan dikomandoi Ustaz Asri (Musyrif) dan juga dibantu musyrif lainnya, para santri diberi arahan dan diperkenalkan hal-hal terkait dengan kelautan dan nelayan sebelum keberangkatan.
Kegiatan kunjungan edukasi ini berlangsung mulai pukul 10.00 s/d 17.00 WIB. Kunjungan edukasi kali ini dikhususkan untuk santri SMA. Adapun agenda kunjungan antara lain wawancara dengan nelayan, petugas dermaga, pawang boat, petugas pasar dan pedagang hasil laut. Dilanjutkan dengan berkeliling memasuki boat nelayan dan pusat pasar hasil laut kota banda aceh. Para santri sangat antusias dan mendapat ilmu serta pengalaman yang sangat berharga, begitu pula para nelayan dan pedagang di pasar, mereka sangat bersenang hati dikunjungi dan diajak berdialog anak-anak sekolah. Pada saat pamit untuk berpisah, pedagang menghadiahi santri dua keranjang berisi ikan.
Dengan pertemuan ini diharapkan para santri mengetahui, bagaimana kinerja para nelayan yang bertahan hidup dilaut lepas, kesibukan para petugas dermaga dengan mengatur kedatangan dan keberangkatan boat/kapal. Serta santri juga mendapat pelajaran penting, mengenali hasil laut yang sehat, bergizi dan layak konsumsi. Selain itu para santri juga mengetahui pemasaran hasil laut di Kota Banda Aceh.
Dengan terselenggaranya kunjungan edukasi ini, selain mendapat ilmu, harapan agar santri memahami perjuangan hidup para nelayan, mengambil pelajaran semangat juang dari mereka, serta menghentikan sikap yang tidak baik membuang sisa makanan (ikan/hasil laut)